..no title..

Aku pikir hanya aku, tapi mereka pun juga
Aku pikir aku satu, tapi aku diantaranya


Menjadikannya satu, terhebat yang ia rasa
Memerhatikannya membuatnya besar kepala
Mencintainya, gemar membuatku dilema


Kala rindu, layaknya menggenggam mawar
Pedih dengan duri, terpesona saat bermekar

Hati yang selalu mencintai  
Telah siap patah berkali-kali
Sebab aku menantikan kau kembali 


-Bersama hujan, 25 September 2016

Ambar Puspitasari. 

- Astaghfirullah, Bahaya RIBA -


 *Semoga bermanfaat, pengalaman pribadi*

Malam ini, hati sy bergetar dan air mata jatuh tak henti2nya hingga sy membuat suatu keputusan. Terkesan lebay memang tapi inilah yang terjadi. Ini karena sy sdg berada dititik mengerikannya yang namanya riba.

Dimulai ketika sy kecopetan Ramadhan tahun lalu, uang tunai, 2 blackberry dan kartu berharga lainnya yang sy gunakan untuk menjual lenyap bersm pencopet itu. Akhirnya sy tak lagi punya apa2 dan tertarik untuk meminjam uang di bapak yg pd saat itu sdg meminjam uang dibank. Uang itu yg sy putar utk usaha, dari berjualan baju hingga coto, namun hal itu tdk berjalan lancar sprti dugaan. Lagi, sy rugi dan merasa bersalah kepada bapak.

Kedua kalinya, +- 3 bulan yang lalu kakak sy dlm kondisi yg sangat membutuhkan uang. Setelah berdiskusi panjang, akhirnya ia memberanikan ambil uang dibank dan memberikannya sbgian kepada sy dgn niat utk memulai usaha lagi. Uang tersebut sy gunakan utk jualan Pakaian dan terakhir ini sy gunakan untuk jualan bakso kemasan. Alhamdulillah jualan BAKSO MANTAAPP nya masih berjalan hingga skrg. Tapi entah mengapa ada ada saja yang terjd sehingga pemasukan sy sngat kurang, Awal produksi bakso seperti pemula pd umum nya belum membuahkan hasil. Baju yang sy jual ada bbrp reseller sy hingga kini belum melunasinya. Dan keperluan2 yg tak terduga lainnya.

Setelah membaca berkali2 tulisan di Belajar Wirausaha Bareng Saptuari tentang "RIBA", saya merasa penyebab sulitnya mencapai penjualan yang optimal itu dikarenakan uang yg sy putar sbg usaha itu bersumber dari "BANK".

Besok, insyaAllah semua saldo yang sy punya di ATM dan uang cash akan sy transferkan langsung ke kakak sy utk menyetorkannya ke bank t4 nya meminjam walaupun tdk sama jumlah yg sy terima waktu itu. Tapi inilah langkah awal sy menghindari namanya RIBA, dan berusaha membantu kakak untuk melunasinya. Kapok,sy tak ingin lagi berurusan denga RIBA.

Mari kembali usaha dengan modal apa, bukan modal berapa! Bismillah, memulai lagi, belajar lagi, semangat terus! Semoga usaha apapun besoknya sy ingin itu berkah dan selalu dimudahkan kedepannya. Aamiin ya Allah :')


Dalil riba dalam Al-Qur'an & Hadist

ايُّهَا الَّذِىْنَ أَمَنُوْا التَّقُوْا اللهَ وَذَرُوْا مَابَقِيَ مٍنَ الرِّبَوا اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang yang beriman.” (Q.S. Al-Baqarah: 278)

Firman Allah yang akan emberikan siksa atau Azab bagi orang-orang yang memakan riba yaitu :

وَاَخْذِهِمُ الرِّبَوا وَقَدْ نُهُوْا عَنْهُ وَاَكْلِهِمْ اَمْوَالَ النَّاسِ بِاالْبَاطِلِ وَاَعْتَدْنَا لِلْكَفِرِيْنَ مِنْهُمْ عَذَابًا عَلِيْمًا
Artinya: “Dan disebabkan karena mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (Q.S. An-Nisa: 161)


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : “ Satu dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang dan ia tahu itu (riba), maka lebih besar disisi Allah daripada berzina tiga puluh enam kali “ (HR. Imam Ahmad dan Ath Thabrani dishahihkan oleh syaikh Al Al Bani didalam shahihul jami’) Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan seakan-akan seperti menzinahi ibunya sendiri. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : “ Riba itu memiliki tujuh puluhan pintu, yang paling ringan adalah seperti seseorang yang menggauli ibunya sendiri “ (Hadist ini dishahihkan syaikh Al Al Bani di shahihul jami’.


Source: https://www.facebook.com/ambar.puspitasary 
Mari berteman di facebook :))

Bercerita Tentang Cinta (Part 1)

Bicara cinta memang mengasyikan. Sabtu malam ini sepertinya blogger sangat pas menjadi temanku bercerita. Ini kisah cinta seseorang bukan diriku, tapi ku umpamakan ini adalah "aku".

Aku tak ingat jelas kapan terakhir kami bercanda, tertawa bersama, membahas tentang cita-cita kami. Rasanya aku sangat ingin mengulanginya, tapi apakah bisa? Ah kini aku seperti orang asing bagimu. Kini bercanda denganmu sangatlah sulit, aku menyapa mu, mencoba menghiburmu. Namun respon mu layaknya aku orang baru. "Siapa kamu?" "Sok kenal banget sih" mungkin itu pikirmu. Balasan dengan bahasa formal memang menyebalkan! aku bukan sales yang menawarkan produk, aku bukan relasi bisnismu, dan aku bukan pembencimu.

Teringat waktumu berjuang aku bagaikan putri disebuah istana, sangat disanjung dan dicintai. Tapi itu hanyalah kisah lalu yang mungkin sangat sulit terulang. Kata mereka, lelaki memang seperti itu. Berjuang hingga mendapatkan kita. setelah itu? dia menyia-nyiakan usahanya sendiri! Pengecut ataukah tidak bersyukur? ah entahlah!

Hingga kini, perpisahan kita terasa ambigu bagiku. Dikarenakan karena ku atau karena mu atau mungkin karena kita yang tak lagi bisa bertahan? Duhaii ...kamu tahu aku benci pengkhianatan! Bisakah ku percaya padamu lagi?

Aku sempat berhenti karena kekecewaan, namun berhenti bukan berarti selesai. Aku berhenti sejenak, memberimu luang dan ruang untuk memberikan alasan dan keterbukaan padaku. Tapi sepertinya kamu menganggapku telah benar-benar selesai. Tak ada lagi perjuangan, dan tak ada lagi kita.

Aku ragu apakah aku merasa sesal atau tidak, namun yang ku yakin perasaanku hingga kini tak pernah berubah walau sepertiga inci sekalipun. Tetap mencinta.

Duhaii kamu .. Janganlah menyerah.
Jika kamu sedang berjuang, janganlah menyerah. jangan berhenti walaupun itu bukan untukku tapi percayalah kau akan bahagia jika benar-benar tulus dan tak ada pengkhianatan. Aku hanya bisa mengamatimu dalam diamku.

Duhaii kamu .. Tetaplah teguh
Tetaplah teguh dengan mimpi besarmu. Aku menunggu keberhasilanmu dari kejauhan.

Duhaii kamu .. Tetaplah berbahagia.

**

Hanya Bayang - bayang

Bulan, di atas lampu yang bertangkai
Terlihat bayang - bayang 
duduk berdampingan menikmati malam 

Bintang, berserakan di antara bulan
Terlihat bayang - bayang terbaring 
di atas hijaunya rerumputan
Menunjuk mereka yang bersinar. 

Awan kelabu, latar berserakannya bintang-bintang
Terlihat bayang - bayang 
menjajaki bumi melihat sekeliling.

Malam ini, bayang-bayang itu,
Masih selalu terlihat seperti aku dan dia. 
Hanya bayang-bayang. 


Jumat malam, 11.00
Makassar, 22 Agustus 2014

Ini untuk ulang tahun Indonesiaku ..

Bersama kabut,
Sang Merah Putih berkibar di atas hijaunya 
hamparan Tana Toraja yang indah. 

Bersama dinginnya pagi,
Dingin yang menembus hingga ke tulang
Penghormatan kepada sang saka merah putih tetap terlaksana. 

Bersama embun,
Bersama gerimis yang kata sebagian mereka itu adalah salju.
Salju putih bersih seperti Indonesia 
dengan paduan merah yang berani.
Bendera tetap digenggam, dibanggakan. 

Bersama kami, pejuang
Merasakan berjuangnya kami untuk mendaki ketinggian 2100 Mdpl
Sampai pada ufuk .. 
Kebanggaan dengan menancapkan sang saka.
Kebahagiaan merasakan jerih payah para pahlawan terdahulu.

Bersama kami, masih bersemangat
Sampai pada kemerdekaan
Kami, para pejuang tetap harus berjuang
Meninggalkan sang saka di puncak.
Terjal, dingin, licin, gelap kabut,
Mereka keindahan penghias penurunan menjauhi awan. 
Indah dan menantang .. 

Indonesia, kamu akan tau betapa kayanya negerimu ketika kamu berada di atas, mendekat awan
Melihat hamparan negerimu yang luar biasa Maha Indahnya.
Indonesia, selamat ulang tahun ke 69 tahun. 
Tetaplah indah. Jaya lah selalu. 

-perjalanan pertama, penjelajah alam Mu yang Maha luas nan Indah; 17 Agustus 2014 di Gunung Sesean Tana Toraja-

antara Kekasih dan Pacar



Sekitar dua tahun silam, kita membahas kekasih dan pacar. Kekasih merupakan hubungan yang benar atas cinta yang murni tanpa mengikutkan hal-hal buruk didalamnya seperti nafsu. contohnya Nabi Muhammad yang merupakan kekasih Allah. berbeda dengan pacaran. Maka karena alasan itu aku lebih memilih untuk menjadikan ku kekasihmu bukan pacar. dan kita sepakat akan hal itu.

Ketulusan hati dan sejatinya cinta yang kita yakini. kebersamaan tanpa ketulusan apa bisa disebut cinta? mempertahankan dan dipertahankan memang penting, namun tidak bisakah hanya bersemayam dihati dengan keteguhan hingga harinya tiba? hingga kau dan aku di sebuah ikatan yang sah. aku rasa itu lebih indah. Tak percayakah kau tentang cinta sejati? buah termanis dari kesabaran dan ketulusan. Tuhan tau hambanya yang saling mencintai. Dan Tuhan Maha Berkehendak atas pasangan hambanya kelak.

Kau tau kan betapa gigihnya aku, betapa teguhnya aku, dan betapa keras kepalanya aku, begitupun hatiku.

Sekarang, jika kau ingin menjadikan ku pacarmu. Berhentilah atau biar aku yang mundur, menundukkan kemauan hatiku. Jika kau ingin melupakanku, silahkan. Itu hakmu, tapi tidak denganku. Aku serahkan kepada Tuhan untuk menata kembali hatiku tanpa harus melupakanmu.

Mungkin inilah Cinta sejati


Saya ingin membagi sebuah cerita, sebuah legenda yang amat mempesona yang memiliki sebuh pesan sederhana. Jangan pernah mengulangi kesalahan yang dilakukan Fram, si petani miskin.
Dua ratus tahun silam di sebuah kota indah, legenda pun dimulai.


Alkisah Fram amat beruntung mendapatkan istri yang sempurna. Kembang kota. Diantara puluhan pemuda yang menyanjung dan menyatakan cinta, gadis itu justru memilih Fram, pemuda miskin yang tinggal di dekat Danau Kota. Meninggalkan janji kehidupan yang lebih baik yang bisa diberikan pemuda kaya lainnya. Tidak juga, gadis itu dihari pernikahannya tersenyum riang dan berkata, "Aku akan menjemput janji cintaku, tidak ada janji kehidupan yang lebih hebat dari itu bukan?"
Fram mencintai istrinya. Dan jangan ditanya apakah istrinya mencintai Fram. masalahnya, apakah cinta itu? Apakah ia sebentuk perasaan yang tidak bisa dibagi lagi? Apakah ia sejenis kata akhir sebuah perasaan? Tidak akan bercabang? Tidak akan membelah diri lagi? titik? penghabisan? Bukankah lazim seseorang jatuh cinta lagi padahal sebelumnya sudah berjuta kali bilang ke pasangan-pasangan lamanya, "Ia adalah cinta sejatiku!"